Minggu, 21 Juli 2013

IDAMAN ITU KINI TELAH DATANG

Bukan lautan hanya kolam susu.... Demikian penggalan lirik lagu yang sangat populer di telinga masyarakat Indonesia khususnya di era tahun 70-an. Lagu yang dipopulerkan oleh group band legendaries Koes Plus tersebut menggambarkan kondisi alam Indonesia seperti sepenggal surga yang ada di bumi. Keindahan, kesuburan dan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia memang sungguh patut untuk disyukuri.
Rasa syukur akan kekayaan alam Indonesia tersebut diwujudkan melalui pemanfaatan yang bijaksana atas sumber daya alam yang melimpah tersebut. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak bijaksana justru akan menimbulkan bencana bagi lingkungan sekitar. Contoh yang sangat nyata adalah pemanfaatan sumber daya air sungai oleh penambang emas yang tidak memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi. Dampak yang ditimbulkan akibat penambangan emas di aliran sungai sungguh sangat merugikan. Air sungai yang dahulu jernih, bahkan dasar sungai bisa kelihatan, kini berubah berwarna kecoklatan karena bercampur tanah. Kondisi ini diperparah dengan pemakaian air raksa pada proses produksi emas dan limbahnya langsung dibuang ke aliran sungai.
Masyarakat di sekitar lokasi aliran sungai yang tercemar tersebut seakan pasrah menerima keadaan yang sangat merugikan tersebut. Karena sumber air yang paling dekat dengan komunitas mereka adalah sungai, maka meskipun air sungai tersebut keruh dan mengandung pencemaran air raksa, terpaksa air sungai tersebut dimanfatkan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari mandi, mencuci pakaian, mencuci bahan makanan dan juga untuk keperluan buang hajat.

Kondisi yang memprihatinkan yang dialami masyarakat Dusun Tanjung Beringin Desa Keranjik Utama tersebut berlangsung selama bertahun-tahun sampai akhirnya masalah tersebut pada tahun 2010 mereka ungkapkan menjadi sebuah gagasan untuk mengusulkan kepada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan berupa pipanisasi air bersih dari sumber air yang ada di bukit yang terletak sekitar 800 meter di belakang perkampungan mereka. Gagasan tersebut selanjutnya dikompetisikan dengan gagasan dari dusun-dusun lain di Desa Keranjik Utama dan masyarakat ternyata mendukung gagasan tersebut menjadi usulan desa yang diajukan pada Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan di Kecamatan Tanah Pinoh. Berkat perjuangan para utusan desa dalam MAD Prioritas Usulan dan dukungan dari peserta utusan desa lain maka usulan tersebut akhirnya mendapatkan urutan (ranking) prioritas yang ke-5 dan ditetapkan pada MAD Penetapan Usulan sebagai usulan yang dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan TA 2010.
Sesuai dengan Surat Penetapan Camat (SPC) Kecamatan Tanah Pinoh Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat usulan sarana air bersih pipanisasi dengan sistem gravitasi Dusun Tanjung Beringin Desa Keranjik Utama dibiayai oleh PNPM Mandiri Perdesaan dengan biaya Rp 69.577.900,- dan swadaya masyarakat sebesar Rp 6.231.000,-. Kegiatan tersebut dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan difasilitasi oleh Fasilitator Teknik Kecamatan Tanah Pinoh dan dapat diselesaikan dengan baik serta dimanfaatkan dengan senang hati oleh masyarakat di Dusun Tanjung Beringin tersebut.

Pemeliharaan sarana air bersih tersebut ternyata dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat, hal ini terbukti pada saat kunjungan Tim Supervisi World Bank pada 25 Februari 2012 kondisi bendungan, pipa dan kran umum yang berjumlah 10 (sepuluh) unit masih berfungsi dengan baik. Salah satu kunci keberhasilan pemeliharaan tersebut yakni pengorganisasian Tim Pemelihara yang cukup baik.

Semoga sarana air bersih yang selama ini diidamkan oleh masyarakat tersebut dapat terus dipelihara dengan baik sehingga dapat mengatasi masalah air bersih di dusun tersebut dan dampak yang diharapkan yakni masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat terwujud. @wry


Tidak ada komentar:

Posting Komentar